Dalam operasional perusahaan, Sales Order (SO) dan Delivery Order (DO) adalah dua dokumen penting yang harus sinkron.
Namun pada kenyataannya, perbedaan atau ketidaksesuaian antara keduanya sering terjadi—dan sering juga tidak terdeteksi tepat waktu.
Jika kesalahan ini dibiarkan, bisnis dapat mengalami:
- Data yang tidak akurat
- Potensi kerugian
- Masalah audit
- Customer complaint
- Proses internal yang macet
5 Anomali di Laporan SO vs DO SAP Business One
Berikut adalah 5 anomali paling umum yang sering terjadi pada laporan SO vs DO di SAP Business One—termasuk mengapa hal itu bisa berbahaya, dan bagaimana mendeteksinya lebih cepat.
1. SO Sudah “Closed”, tapi Masih Ada Open Quantity
Ini adalah anomali yang paling sering terjadi.Contoh kasus:
- SO berstatus Closed
- Tetapi Qty Delivered < Qty Ordered
Kenapa bisa terjadi?
- User secara manual menutup SO
- Ada DO yang belum diproses
- Ada salah input
- Atau sistem tidak memaksa pengecekan qty saat close
Risiko bisnis:
- Customer belum menerima barang, tapi sistem mengira sudah selesai
- Potensi DO terlambat
- Ketidaksesuaian stock vs penjualan
- Masalah audit karena angka tidak sinkron
Kenapa sering terlewat?
Karena terlihat “normal” di laporan—kecuali seseorang memeriksa baris demi baris.
2. Qty Delivered Melebihi Qty Ordered
Ini jarang, tapi paling berbahaya.
Contoh:
- Customer pesan 100 unit
- DO terkirim 105 unit
Penyebab umum:
- Kesalahan input
- Duplicate DO
- Kesalahan di gudang
Risiko:
- Kerugian margin
- Persediaan menyusut tanpa diketahui
- Audit red flag
- Ketidaksesuaian FIFO/serial/batch
Jika tidak dicek rutin, masalah ini bisa berlangsung lama tanpa diketahui.
3. SO Sudah Lama Open, tapi Tidak Pernah Ada DO
Contoh anomali:
- SO sudah open 60–90 hari
- Tidak ada DO sama sekali
Penyebab:
- SO dummy untuk simulasi
- Sales lupa follow up
- Customer batal, tapi SO tidak di-close
- Barang belum ready
Risiko:
- Forecasting tidak akurat
- Mrp/S&OP bias
- Sales pipeline tidak realistis
Ada backlog tersembunyi
4. Ada DO Tanpa SO (Mismatch Dokumen)
Biasanya terjadi ketika:
- Delivery dilakukan manual
- Sales memproses DO tanpa SO
- Proses emergency delivery
- Proses input tidak konsisten
Risiko:
- Data penjualan tidak akurat
- Margin sulit dianalisa
- Audit akan menanyakan why
- SO pipeline tidak mencerminkan real-order
Tidak semua DO tanpa SO adalah salah—tetapi harus dimonitor.
5. Delivery Date Tidak Sinkron dengan SO Date
Contoh masalah:
- SO tanggal 1
- DO tanggal 30
- Padahal SLA 3 hari
Penyebab:
- Overload di gudang
- Backlog
- Antrian picking/packing
- Salah prioritas
Risiko bisnis:
- SLA failure
- Komplain customer
- Sales menurun karena lead time buruk
- Cash-flow delay
Masalah supply chain berangkat dari sini.
Mengapa Anomali Ini Sulit Dideteksi?
Karena laporan SO vs DO biasanya:
- Memiliki ratusan bahkan ribuan baris
- Staff fokus pada operasi harian, bukan analisa
- Masalah kecil tampak “tidak signifikan”
- Butuh waktu lama untuk cek satu per satu
- Tidak ada sistem yang otomatis memberi peringatan
Di sinilah AI bisa membantu.
Bagaimana AI Membantu Mendeteksi Anomali SO vs DO Secara Otomatis
AI bisa:
- Membaca seluruh laporan SO vs DO dalam hitungan detik
- Mendeteksi ketidaksesuaian qty
- Menandai SO yang “Closed tapi masih Open”
- Mengidentifikasi DO tanpa SO
- Mengenali pola data yang tidak biasa
- Memberikan insight seperti analis senior
Bahkan AI bisa menjawab pertanyaan langsung seperti:
“Tunjukkan transaksi yang mencurigakan bulan ini.”
Untuk contoh langsungnya, lihat artikel utama berikut:
👉 AI Insight untuk SAP Business One: Cara Baru Membaca Laporan Secara Lebih Cerdas
Kesimpulan
Laporan SO vs DO terlihat sederhana, tetapi menyimpan banyak potensi masalah yang dapat memengaruhi:
- Akurasi data
- Kepuasan pelanggan
- Proses pengiriman
- Laba perusahaan
- Validitas audit
Dengan mendeteksi anomali lebih cepat—terutama dengan bantuan AI—perusahaan dapat bekerja lebih efisien dan mencegah masalah besar sebelum terjadi.
Untuk mengetahui bagaimana AI ini bekerja langsung pada data Anda, silakan hubungi kami untuk demo.

